Tertawa itu menular. Dalam kebanyakan kasus tertawa adalah merupakan tanggapan spontan. Rata-rata orang dewasa tertawa 50 kali sehari dan anak-anak 400 kali sehari menurut ahli humor Patty Wooten. Salah satu ekspresi pertama yang ditunjukkan seorang bayi adalah tersenyum, diawali pada awal usia 6 minggu. Walaupun bayi itu lahir dengan buta dan tuli dia tetap dapat tersenyum, karena senyuman adalah merupakan “naluri” untuk menunjukkan rasa senang.
Tertawa akan diawali dengan senyum. Senyuman di wajah mencerminkan tanggapan atau isi hati. Ekspresi wajah saat tersenyum berhubungan secara neurologis dengan keadaan emosional, sehingga mencerminkan keadaan emosi dan ekspresi seseorang.
Tersenyum adalah suatu tindakan yang paling mudah, paling sederhana, paling murah dan paling menyenangkan bagi si pemberi senyum dan si penerima senyuman. Senyuman memiliki efek menularkan pada lingkungan.
Di zaman yang serba sibuk dan tehnologi luar biasa, banyak sekali orang mulai melupakan tindakan tersenyum dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memilih untuk serius saat berhubungan dengan setiap orang yang dihadapinya dan melupakan senyum terukir di bibir mereka. Saat kita berada di kantor, di jalan, di supermarket atau dimana saja, apakah hari ini anda bagikan senym anda pada orang-orang yang anda temui?
Tahukah anda, bahwa senyum tidak perlu mengeluarkan biaya, tetapi memberi banyak. Senyum dapat memperkaya orang yang memberikannya. Hanya membutuhkan waktu sesaat, namun ingatan terhadap senyuman akan dapat bertahan selamanya.
Tak seorangpun terlalu kaya atau terlalu kuat untuk menyenangi senyuman, dan tak seorangpun yang terlalu msikin sehingga tak dapat diperkaya oleh senyuman.
Sebuah senyuman dapat menciptakan kebahagiaan dalam rumah tangga, menghasilkan bisnis berjalan lancar dan maju dan merupakan batu penjuru dalam persahabatan. senyuman dapat menyegarkan orang yang lesu, mendatangkan semangat bagi yang tawar hati, keceriaan bagi yang sedih dan penangkal alami terbaik untuk mengatasi masalah.
5 Alasan mengapa harus banyak tersenyum :
1. Mendapatkan lebih banyak kebahagiaan
Cobalah paksakan diri anda untuk tersenyum selama 30 detik mulai dari sekarang. Lakukan pula ketika anda mengalami kemalangan. Dengan membiasakan tersenyum, tidak peduli bagaimana perasaan anda saat itu, di dalam tubuh anda akan terjadi reaksi-reaksi kimia yang dapat membuat anda merasa bahagia.
Cobalah dan rasakan perbedaannya.
2. Senyuman dapat merubah keadaan
Jika anda merasa putus asa, marah atau bosan, sebuah senyuman akan mengubah keadaan emosi anda menjadi lebih positif. Dan sebuah keadaan yang positif tidak hanya membuat hidup anda lebih menyenangkan tetapi juga membuka segala kemungkinan lain dalam pikiran anda. Anda akan melihat dunia dengan cara yang berbeda melalui lensa kebahagiaan. Dari situ anda dapat mulai membangun sederetan tindakan yang positif dan berinterasksi dengan banyak orang setiap harinya.
Senyum merupakan resep yang sangat murah untuk memperbaiki suasana hati.
3. Senyuman dapat mengubah keadaan orang lain
Jika anda berjalan ke dalam sebuah ruangan atau menuju ke sebuah toko dengan senyuman di wajah anda, akan membuat semuanya berbeda. Semua orang akan berbalik tersenyum pada anda. Hal ini akan banyak membantu mencairkan setiap ketegangan atau kekakuan yang ada. Interaksi anda akan lebih terbuka, santai dan penuh dengan kegembiraan.
4. Tersenyum? Apa ruginya?
Ketika memilih antara mengerutkan dahi, ekspresi kosong atau tersenyum, tampaknya pilihan terakhir adalah pilihan yang paling produktif dan positif, bukankah demikian? Seringkali anda lupa untuk tersenyum atau mungkin anda tidak terlalu suka untuk tersenyum. Tapi jika anda berusaha untuk menggunakan senyuman anda sesering mungkin, anda lama-kelamaan akan mempunyai kebiasaan yang baru, kebiasaan yang jauh lebih positif. Jika anda termasuk orang yang selalu memperhitungkan untung rugi untuk segala hal, cobalah pertanyaan ini, ‘apa ruginya anda tersenyum?’ :)
5. Lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan yang sebaliknya
“Dibutuhkan tujuh puluh dua otot untuk berkerut, tetapi hanya tigabelas otot untuk tersenyum.”
– Anonim -
Jadi sebetulnya anda menggunakan jauh lebih sedikit otot ketika tersenyum dibandingkan saat anda mengerutkan dahi atau memasang muka marah. Dengan membiasakan diri untuk tersenyum, maka otot tersenyum anda akan menjadi lebih kuat daripada otot untuk mengerutkan dahi anda, sehingga lama kelamaan anda akan lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan hal yang sebaliknya.
Tawa memainkan peranan penting bagi gaya hidup berbahagia. Tertawa adalah akibat kebahagiaan.
Tawa adalah merupakan obat yang manjur seorang penulis handal pernah menuliskannya. Masih lupakah anda terhadap tawa dan senyum anda hari ini. Tersenyum dan tertawalah kepada dunia maka duniapun akan terseyum dan tertawa kepada anda.