Susan Boyle berusia 47 tahun salah seorang peserta "Britain's Got Talent 2009", yang diselenggarakan di Inggris menyanyikan lagu "I Dreamed A Dream". Britain's Got Talent 2009, sebuah acara ajang pemilihan pencari bakat diselenggarakan di negara Inggris, banyak juga diselnggarkan di negara lainnya dengan tujuan mencari bakat-bakat baru. Acara serupa juga diselenggarakan di negara adikuasa Amerika dengan nama "America 's Got Talent" atau Indonesia dengan tajuk acara bernama "Indonesia Got Talent". Negara-negara penyelenggara acara pencari bakat baru, sengaja menempatkan nama negara di depan acara untuk memperkenalkan bahwa pemenangnya kelak akan menjadi salah seorang duta terbaik negara penyelenggara.
Ajang acara pencari bakat "Got Talent", agak berbeda dengan "Idol" seperti, "Britain Idol", American Idol" atau "Indonesian Idol" atau "Idol" lainnya. Kelebihan acara "Got Talent" adalah para peserta bisa menampilkan aneka bakat atau talenta yang dimilikinya, tidak hanya menyanyi, bisa juga dancing, komedy, sulap, dll, dan juga tidak ada batasan umur. Yang penting peserta memiliki "special talent"
Susan Boyle berusia 47 tahun, seorang pengangguran dan berusia tidak muda lagi. Dia adalah seorang "churchgoer" yang taat atau rajin pergi ke gereja serta melayani sebagai volunteer di gerejanya. Banyak orang yang melihatnya sebagai pengangguran, tetapi seorang yang bekerja dengan sukarela melayani Tuhan di rumah Tuhan, di mata Tuhan bukanlah seorang pengangguran. Ada janji Tuhan pada umatnya di dalam Maleaki 3:17 bahwa Tuhan tidak pernah menahan upah dari orang yang layak menerimanya. Janji yang indah "Mereka akan menjadi milik kesayanganKu sendiri, firman Tuhan semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia."
Sudah sejak lama Susan Boyle, bermimpi menjadi seorang penyanyi profesional, tetapi dia tidak dapat mewujudkannya. Sehingga terjadi penundaan. Kenapa? Karena dia mendedikasikan hidupnya untuk merawat ibunya yang sudah tua. Sehingga dia hanya bisa membatasi penampilan menyanyinya hanya untuk di gereja sebagai anggota koor dan di karaoke. Sebenarnya merawat orang tua bukanlah budaya yang lazim di dunia Barat, karena dunia Barat lebih memiliki hidup individualis. Sangat biasa sekali biasanya mereka akan mengirim orang tua mereka yang sudah lanjut usia ke panti jompo. Tetapi Susan memilih lebih mengebelakangkan keinginannya untuk menjadi penyanyi profesional yang didambakannya karena dia mengasihi dan ingin berbakti kepada orang tuanya. Karena Susan percaya di dalam Firman Tuhan 1 Timotius 5:8, berkata, "Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu lebih buruk dari orang yang tidak beriman."
Dua (2) tahun setelah Bridget, sang ibu meninggal Susan memutuskan untuk mengikuti talent show. Sebenarnya keinginan Susan mengikuti 'talent show' hanyalah untuk memenuhi pesan dan harapan sang ibu semasa hidupnya. Wujud cinta dan rasa hormat pada sang ibu, Susan memutuskan melakukan sesuatu dalam hidupnya karena dia percaya sebuah janji di dalam Keluaran 20:8 yang tertulis "Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu."
Sang Bapa yang baik selalu memandang dari tahtaNya yang suci, Dia tidak pernah berhutang kepada orang yang melakukan kebenaran firmanNya. Dan itu semua telah terbukti? Susan, tidak pernah menyesal dengan pilihan yang dilakukan untuk mendedikasikan dirinya bagi sang Ibu, walau dia harus mengalami penundaan puluhan tahun. Susan sangat percaya bahwa umurnya yang sudah matang dan pengalaman hidupnya adalah merupakan assetnya yang terbesar. Susan mengatakan bahwa "Semua perjalanan yang sudah dia lalui dalam hidupnya memberikan iman dalam kemampuannya" Dalam sebuah wawancara dia berkata “I think I am ready for it.”
Saat Susan tampil di Final Britain 's Got Talent pada tanggal 11 April 2009, menyanyikan lagu "I dreamed a dream", penampilan Susan pada malam tersebut sangat berbeda dari peserta final lainnya. Saat Susan memasuki panggung semua orang yang hadir dalam ruangan menyaksikan penampilannya tercengang serta terpukau termasuk para dewan juri. Saya sendiri sejujurnya terpukau menyaksikan penampilan sederhana. Lihat videonya. Klik disini. Susan tampil ke atas panggung bernyayi karena Susan sedang MENYANYIKAN KEHIDUPANNYA. Susan bernyanyi, menyanyikan mimpi-mimpi dan harapan-harapannya yang tertunda.
Saat Susan tampil di Final Britain 's Got Talent pada tanggal 11 April 2009, menyanyikan lagu "I dreamed a dream", penampilan Susan pada malam tersebut sangat berbeda dari peserta final lainnya. Saat Susan memasuki panggung semua orang yang hadir dalam ruangan menyaksikan penampilannya tercengang serta terpukau termasuk para dewan juri. Saya sendiri sejujurnya terpukau menyaksikan penampilan sederhana. Lihat videonya. Klik disini. Susan tampil ke atas panggung bernyayi karena Susan sedang MENYANYIKAN KEHIDUPANNYA. Susan bernyanyi, menyanyikan mimpi-mimpi dan harapan-harapannya yang tertunda.
"I dreamed a dream in time gone by
When hope was high and life worth living
I dreamed that love would never die
I dreamed that God would be forgiving
I had a dream my life would be
So different from the hell I'm living
So different now from what it seemed
Now life has killed the dream I dreamed"
Penampilan Susan Boyle saat bernyanyi membawakan lagu begitu memukau penonton tidak terkecuali para penonton yang tadinya sinis serta para juri, sehingga secara serentak seakan ada yang memberikan komando para penonton berdiri memberikan "standing ovation".
Komentar ke-3 juri pada malam final tersebut
Piers Morgan, berkata bahwa penampilan Susan Boyle adalah suatu kejutan terbesar yang pernah dialaminya dalam talent show semacam ini.
Amanda Holden, sejak penampilan Susan pertama kali dia adalah salah seorang yang sinis terhadap kemampuan Susan. Pada malam final tersebut saat menyaksikan Susan beryanyi Amanda hanya bisa mengangkat tangan serta melongo, dengan jujur serta berterus terang bahwa akhirnya Amanda berkata "it's a complete privilege" dapat menyaksikan Susan bernyanyi di acara talent show ini.
Simon Cowell, seorang juri yang sangat jarang memuji. Di awal penampilan Susan, Simon pernah berkata bahwa Susan adalah seorang yang "extraordinary". Saat itu dia menyindir penampilan Susan yang Gendut, ber-alis tebal ala Leonid Brezhnev, mantan Presiden Uni Sovyet, dagu yang sudah mengkerut karena dia sudah tidak muda lagi sudah berusia 47, berambut keriting, lengkaplah kesan 'ugly' saat dia tampil. Bagi yang suka menonton American Idol pasti sudah familiar dengan komentar-komentar pedas yang biasa dilontarkannya. Simon akhinya mengakui sambil bahwa apa yang pernah dikatakannya saat penampilan Susan yang pertama adalah benar, Susan adalah seorang yang 'extraordinary' bukan luar biasa buruknya, melainkan luar biasa baiknya. Dasar Simon pinter "ngeles".
Simon Cowell, seorang juri yang sangat jarang memuji. Di awal penampilan Susan, Simon pernah berkata bahwa Susan adalah seorang yang "extraordinary". Saat itu dia menyindir penampilan Susan yang Gendut, ber-alis tebal ala Leonid Brezhnev, mantan Presiden Uni Sovyet, dagu yang sudah mengkerut karena dia sudah tidak muda lagi sudah berusia 47, berambut keriting, lengkaplah kesan 'ugly' saat dia tampil. Bagi yang suka menonton American Idol pasti sudah familiar dengan komentar-komentar pedas yang biasa dilontarkannya. Simon akhinya mengakui sambil bahwa apa yang pernah dikatakannya saat penampilan Susan yang pertama adalah benar, Susan adalah seorang yang 'extraordinary' bukan luar biasa buruknya, melainkan luar biasa baiknya. Dasar Simon pinter "ngeles".
Dua bulan sebelum mengikuti "Britian's Talent Show", bulan February 2009, ternyata Susan ditolak oleh pimpinan choir "Cantilena Choir" di Livingston, saat dia ingin bergabung. Sang pemimpin koor hanya bisa berkata, "It was a shock when I saw her on the television"
Percayakah temanku bahwa "HE HAS MADE EVERYTHING BEAUTIFUL IN HIS TIME?"
Semuanya memang indah pada waktu-Nya. Kalau saja Susan diterima menjadi salah seorang anggota koor di "Cantilena Choir", mungkin Susan tidak akan pernah menjadi fenomena yang menginspirasi banyak orang. Diakuinya bahwa dua bulan sebelum kemenangannya di "Britain's Got Talent 2009" dia sangat bersedih karena penolakan tersebut. Setelah kemenangannya di ajang acara "Britain's Got Talent 2009 pada tangga 11 April 2009, hidupnya berubah menjadi seorang selebriti. Rumahnya tidak pernah sepi dari fans dan media televisi yang berlomba untuk mewawancarainya.
"WHEN THE TIME COMES", Bila Saatnya Tiba, tidak ada satupun yang dapat menghalangi. Banyak orang termasuk saya merasa dikuatkan setelah menyaksikan video penampilan Susan yang sangat sederhana dan juga melalui kesaksian Susan yang luar biasa. Mudah-mudahan pengenalan kita akan Tuhan akan semakin bertambah melalui kejadian yang tidak biasa. Karena Bila saatnya tiba "WHEN THE TIME COMES", Dia Akan Membuat Segalanya Indah Pada Waktunya "HE HAS MADE EVERYTHING BEAUTIFUL IN HIS TIME?" Seperti janji dalam Alkitab bahwa apa yang ditabur akan dituai. Susan menerima apa yang selama ini ditabur akhirnya dia tuai. Kesetiaan serta pengorbanannya yang sunguh-sungguh. Di balik kesuksesan besar yang Susan telah diraihnya pasti ada penderitaan besar yang harus dilaluinya. Seperti yang pernah Susan Boyle katakan bahwa, "apa yang telah dialami dalam hidupnya, segala penderitaan serta penundaan membuat imannya semakin bertambah" Dengan Imannya Susan tahu bahwa Tuhan yang besar sanggup mewujudkan mimpinya, yang bagi orang lain adalah impossible. Susan seorang yang terbiasa dicemooh sejak masa kecil, bahkan sampai menjelang penampilannya menyanyikan lagu "I Dreamed A Dream" di pentas final Britain's Got Talent 2009, diapun masih mengalaminya. Tetapi Susan tidak pernah mengurungkan niatnya untuk mewujudkan mimpinya. Dia tetap berharap bahwa BAPA, yang ajaib pasti sanggup melakukan hal-hal ajaib bagi dirinya.
"WHEN THE TIME COMES", Bila Saatnya Tiba, tidak ada satupun yang dapat menghalangi. Banyak orang termasuk saya merasa dikuatkan setelah menyaksikan video penampilan Susan yang sangat sederhana dan juga melalui kesaksian Susan yang luar biasa. Mudah-mudahan pengenalan kita akan Tuhan akan semakin bertambah melalui kejadian yang tidak biasa. Karena Bila saatnya tiba "WHEN THE TIME COMES", Dia Akan Membuat Segalanya Indah Pada Waktunya "HE HAS MADE EVERYTHING BEAUTIFUL IN HIS TIME?" Seperti janji dalam Alkitab bahwa apa yang ditabur akan dituai. Susan menerima apa yang selama ini ditabur akhirnya dia tuai. Kesetiaan serta pengorbanannya yang sunguh-sungguh. Di balik kesuksesan besar yang Susan telah diraihnya pasti ada penderitaan besar yang harus dilaluinya. Seperti yang pernah Susan Boyle katakan bahwa, "apa yang telah dialami dalam hidupnya, segala penderitaan serta penundaan membuat imannya semakin bertambah" Dengan Imannya Susan tahu bahwa Tuhan yang besar sanggup mewujudkan mimpinya, yang bagi orang lain adalah impossible. Susan seorang yang terbiasa dicemooh sejak masa kecil, bahkan sampai menjelang penampilannya menyanyikan lagu "I Dreamed A Dream" di pentas final Britain's Got Talent 2009, diapun masih mengalaminya. Tetapi Susan tidak pernah mengurungkan niatnya untuk mewujudkan mimpinya. Dia tetap berharap bahwa BAPA, yang ajaib pasti sanggup melakukan hal-hal ajaib bagi dirinya.
Bayangkan seorang yang "unknown before" mendadak 5x lebih populer dibanding Presiden Obama di YouTube dalam tempo seketika?
Teman-teman yang sedang mengalami penundaan, pada saat ini merasakan suatu kekecewaan karena merasa tidak bisa mewujudkan mimpi yang ingin dicapai. Mari bangkit kembali dan berharap "Bila saatnya tiba, Dia Akan Membuat Segalanya Indah Pada Waktunya", "WHEN THE TIME COMES", "HE HAS MADE EVERYTHING BEAUTIFUL IN HIS TIME?
We'll let's wait until the time comes ...
Bekasi, 11 April 2011, at 00.05 am
0 comments:
Post a Comment