TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG SAYA

Wednesday, April 15, 2015

Jadilah Pemenang Di Dalam Kehidupan

. Wednesday, April 15, 2015
0 comments

Email yang menurut saya bagus yang dikirim di milis menjadi catatan tersendiri untuk di file.  Menuliskannya kembali ke Blog sekalian untuk mem-file, dimana kalau sewaktu-waktu tiba-tiba diminta membawakan acara atau renungan bisa digunakan. 

Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya cemberut, judes dan kurang bersahabat. Orang pertama merasa sangat jengkel dilayanan seperti itu, dalam hati berpikir berkata "koq penjual ini kurang mengertikah bahwa pembeli itu adalah raja?". Koq melayani pembeli dengan muka masam dan tidak bersahabat.  Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada penjual yang bermuka judes dan kurang bersahabat. 
Kemudian orang pertama bertanya kepada sahabatnya, “Teman, kenapa kamu koq bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan dan bermuka masam itu?"

Temannya menjawab, “Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.”
Kemudian temannya menjawab dengan perasaan jengkel, “tapi dia melayani kita dengan buruk sekali, lihat nga mukanya masam, cemberut dan bahasanyapun sangat ketus sekali,”
Sang temannya menjawab kembali, “Ya, itu masalah dia. Mau dia bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, muka masam dan cemberut serta menjawab dengan ketus dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri kita sendiri.”

Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau orang melakukan hal yang buruk kepada kita, apakah kita akan membalasnya kembali dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau orang tidak sopan, apakah kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, apakah kita yang semula pemurah tiba-tiba menjadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu.
  
Mari renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Mari belajat menjaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak, berpikir dan berlaku! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik.
  
Jadilah seorang “Pemenang Kehidupan Dalam Kehidupan ”.  Seorang pemenang di dalam kehidupan adalah orang-orang  yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat.

Nas Alkitab mengatakan: 
 Mazmur 1:1-3 "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,  
2. tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Filipi 4:8-9, "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
 8. Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu."
 
Biarlah kita akan menjadi pemenang-pemenang dalam kehidupa.  Tuhan memberkati!!
 

Klik disini untuk melanjutkan »»

Tuesday, April 14, 2015

Belajar Untuk Mengampuni

. Tuesday, April 14, 2015
0 comments


Dapat email bagus di milis dari seorang teman mengenai "PENGAMPUNAN", dimana sering sekali susah mengampuni terutama kalau itu sudah menyangkut penghinaan kepada harga diri.  Tetapi setelah saya baca email ini kayaknya bermanfaat kalau aku share untuk teman-teman sekalian jadi file kalau tiba-tiba disuruh bicara.  Pesan moralnya adalah belajar memaafkan orang yang menghina kita karena dunia tidak selalu berpihak kepada orang yang pernha menghina kita.  Selamat membaca!!

Saat Abraham Lincoln (1809-1865) masih menjadi seorang pengacara muda, ia sering berkonsultasi dengan pengacara lain terutama pengacara senior tentang kasus yang sedang ditanganinya. Suatu hari, saat ia duduk di ruang tunggu untuk menjumpai seorang pengacara senior, tiba-tiba seorang pengacara masuk dan hanya melihat Lincoln sekilas dan berteriak, “Apa yang dia lakukan di sini? Singkirkan dia! Aku tidak akan berurusan dengan seekor monyet kaku!”

Saat mendengar teriakan pengacara itu, Lincoln seorang pengacara muda yang dan belum terkenal berpura-pura tidak mendengar, walaupun dia tahu  kalau hinaan itu disengaja ditujukan padanya.  Biarpun malu, Lincoln tetap bersikap tenang seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Tidak lama setelah kejadian pengadilan berlangsung,
walau diabaikan Lincoln hadir dalam pengadilan yang sedang berlangsung.  Ternyata pengacara yang telah menghina Lincoln dengan begitu kejamnya, bisa membela kliennya dengan brillian. Penanganannya atas kasus yang sedang ditanganinya membuat Lincoln terpesona. Dalam hati Lincoln berkata “Nalarnya sangat bagus. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata serta benar-benar dipersiapkan! Aku akan pulang dan lebih giat belajar hukum lagi.”

Waktu berlalu… akhirnya Lincoln terpilih menjadi presiden Amerika Serikat yang ke 16 pada bulan Maret 1861. Diantara kritikus utamanya, terdapat Edwin M. Stanton, pengacara yang pernah menghinanya dan melukai hatinya begitu dalam. Namun Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Ia tidak pernah lupa bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, yang amat dibutuhkan negaranya.

Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, “Dia merupakan mutiara milik peradaban.”
Hanya seseorang yang berkarakter dan mau memaafkan seperti Lincoln, dapat bangkit dan berhasil diatas penghinaan! 
Sangat penting menjaga suasana hati, terutama saat seseorang menghina dan mengabaikan.  Ingat, hidup adalah bagai roda pedati.  Kadang diatas dan terkadang harus dibawah.  Tetapi tidak selamanya kehidupan selalu berpihak kepada yang memberi penghinaan, bahkan sebaliknya yang dihina justru akan naik ke roda yang yang lebih tinggi.
Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak. Pilih untuk tetap berbuat baik dan belajarlah memafkan. Jadikan “sampah” sebagai “pupuk” atau “bahan bakar” untuk maju—baik di lingkungan keluarga, kerja, atau tempat tinggal kita. Memaafkan jauh lebih berguna daripada menyimpan dendam di dalam hati.
Nas Alkitab menuliskan
Matius 6:14-15 "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga, Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

Efesus 4:32m"Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."

Kolose 3:13 "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian."
Memang tidak mudah untuk memaafkan, tetapi mari belajar dan belajar.  Tuhan memberkati

Klik disini untuk melanjutkan »»

Thursday, February 19, 2015

SARAN BAGI USIA 50 TAHUN KE ATAS

. Thursday, February 19, 2015
0 comments

Sayang dibuang...email dari teman, 
"10 SARAN BAGI USIA 50 TAHUN KE ATAS", setelah dibaca bagus untuk dibagikan...

1. Fokus untuk menyenangkan diri sendiri, bukan saatnya lagi mengejar dan menumpuk harta/materi.

2. Menggunakan tabungan dengan bijaksana. Jalan2/wisata kalau masih ada kesempatan & kuat. 

3. Hiduplah disini dan sekarang dengan perbanyak ibadah & amalan baik, bukan besok atau kemarin (besok belum tentu ada kesempatan, kemarin sudah lewat).

4. Bermain dengan cucu (kalau ada), bukan menjadi baby sitter dan bukan pula menjadi satpam kalau anak bepergian.

5. Menerima dengan ikhlas semua kemunduran fisik, nyeri, sakit/lemah, sebagai proses penuaan. 

6. Menikmati kondisi yang ada sekarang, tak perlu terus menerus banting tulang lagi.

7. Menikmati hidup dengan pasangan, anak/cucu dan teman2 yang merasa dekat dengan Anda, BUKAN KARENA HARTA ATAU KEDUDUKAN.

8. Minta maaf dan memberi maaf. Maafkanlah diri sendiri dan orang lain. Nikmati ketenangan batin dengan menghilangkan dendam dan benci.

9. Bersahabatlah sebagai bagian dari hidup yang normal, jangan takut mati.

10. Berusahalah untuk tetap damai di hati Anda dan disarankan selalu bercanda via BBM/ WhatsApp/ sarana silaturahim lainnya. Jangan mudah salah paham apalagi marah2 tanpa sebab, karena hal itu bisa bikin mati mendadak.

PERENUNGAN:Tua bukan tanpa arti tetapi harus makin berarti bagi diri sendiri, keluarga dan sesama.

Klik disini untuk melanjutkan »»

Monday, February 25, 2013

Tips Agar Hidup Berbahagia

. Monday, February 25, 2013
0 comments

 Tiga tips agar hidup selalu bahagia:

1. Never think hard about past, It brings tears
(Jangan berpikir terlalu keras mengenai masa lalu, hal itu membawa air mata)
Pengkhotbah 2 : 11 "Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari." 




2. Don't think more about future, It brings fears
(Jangan berpikir terlalu banyak mengenai masa depan, karena hal itu akan membawa ketakutan) 

Matius 6:34 "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
 

3. Live this moment with a smile, It brings cheers...
(Hiduplah saat ini dengan senyuman, karena hal itu akan membawa sukacita dan kebahagian)
Mazmur 34:8 "Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Tuhan memberkati!!

Klik disini untuk melanjutkan »»

Thursday, October 11, 2012

Mencintai Sampai Akhir Hidup

. Thursday, October 11, 2012
0 comments

Sebagai seorang perawat saya menyukai menyapa dan berbicara kepada pasien walaupun sibuk sepanjang hari. Sudah menjadi kebiasaan yang saya pupuk bertahun-tahun menyempatkan diri berbicara atau berbincang-bincang ringan dengan pasien, karena bagiku pasien-pasien yang datang adalah orang-orang yang membutuhkan bantuan. Menyapa sambil tersenyum atau sambil berbincang-bincang ringan saya lakukan adalah suatu trik untuk mengusir rasa bosan para pasien sementara menunggu giliran bertemu dokter. Karena sangat sibuknya dokter dan banyaknya pasien sepanjang jam prakteknya terkadang pasien harus menunggu giliran untuk beberapa saat lamanya bahkan sampai hitungan jam di ruang tunggu.

Pagi ini klinik tempat saya bekerja sangat sangat sibuk sekali. Sekitar pukul 9:30 seorang kakek berusia 70an datang tanpa membuat janji. Dia pikir tidak perlu membuat janji bertemu dokter karena hanya untuk membuka jahitan dan mengganti perban pada luka di ibu-jari tanganya. Setelah berbincang-bincang ringan dengan kakek aku mempersiapkan perlengkapan untuk membuka jahitan dan mengganti perban agar pada saat dokter datang dokter akan segera menanganinya. Sementara aku mempersiapkan alat-alat kakek memperhatikan setiap alat-alat yang ku siapkan sambil sesekali aku menyapa sang kakek dengan senyum sambil memintanya untuk sabar menunggu, sebab dokter masih sibuk dan ada beberapa pasien lagi sebelum giliran beliau.

Selama menunggu gilran saya perhatikan sang kakek nampak gelisah, berjalan-jalan di sekitar ruang tunggu sambil sebentar-sebentar melirik jam di dinding dan ke jam tangannya. Memperhatikan sang kakek yang sudah berusia aku merasa kasihan, aku pikir pasti sang kakek ada janji atau ada urusan lain sehingga dia nampak gelisah. Akhirnya aku putuskan untuk membuka dan memeriksa lukanya, ternyata luka cukup baik, kering dan tidak ada infeksi. Aku pikir tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru itu sangat mudah, pekerjaan yang biasa aku lakukan dan tidak terlalu sulit. Aku putuskan untuk menelepon dokter ke ruang konsultasinya untuk meminta persetujuan dokter agar aku dapa membuka jahitan dan mengganti perban sang kakek.  Setelah melaporkan kondisi luka yang tidak ada infeksi dan sudah kering dokter mengijinkanku untuk melakukannya.


Dengan perlahan aku mulai membersihkan luka dan mengunting benang-benang jahitan di ibu jari sang kakek. Sambil menangani luka, aku berbicara dan bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru dan gelisah. Lelaki tua di depanku dengan tersenyum dan menjawab tidak. Tetapi sesaat kemudian dia mengatakan bahwa dia hendak pergi ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang biasa dia lakukan setiap hari. Kemudian sang kakek mulai menceritakan bahwa istrinya mengidap penyakit Alzheimer dan sudah tinggal serta dirawat di panti jompo sejak beberapa waktu lamanya. 


Dengan polos aku bertanya "apakah istrinya akan marah kalau kakek datang terlambat?"
Dengan tatapan mata penuh kasih sang kakek menjawab bahwa sejak 5 tahun terakhir, istrinya sudah tidak lagi dapat mengenali dirinya.
Aku sangat terkejut dan berkata; "kakek masih pergi menggunjungi istri kakek setiap hari walaupun istri kakek sudah tidak mengenali kakek lagi?"
Dengan tersenyum sang kakek menepuk tanganku sambil berkata; "Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia, kan?"
Setelah luka dan perban selesai diganti dengan langkah perlahan sang kakek berjalan keluar dari ruangan setelah mengucapkan terima kasih bahwa dia tidak akan terlambat mengunjungi istrinya untuk makan siang hari ini.


Aku berdiri memperhatikan langkah-langkah kakek tua yang berjalan perlahan meninggalkan ruangan sambil menahan air mata. Tanganku masih tetap merinding walaupun sang kakek sudah pergi.
Dalam hati aku berguman cinta kasih seperti itulah yang aku mau dalam hidupku!
Cinta yang tidak pernah pudar walau waktu terus berjalan memakan usia yang semakin renta. Cinta yang benar-benar tulus kepada pasangan walaupun penyakit akibat usia yang semakin renta tidak menghalangi cinta untuk tetap tumbuh bersemi.
Cinta tulus dari hati sanubari yang tidak bersifat fisik atau romantis sesaat saja tetapi tetap kekal walau kulit semakin keriput dimakan usia.

Cinta sejati mau menerima apa adanya walau apapun yang terjadi dan akan terjadi.
Cinta sejati tidak akan pernah luntur walau apapun yang terjadi saat ini atau yang akan terjadi karena kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi dalam kehidupan kita di hari depan kita.

Pengalamanku hari ini menyampaikan pesan penting bagiku bahwa "Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, tetapi orang yang paling berbahagia adalah orang yang dapat berbuat yang

terbaik dengan apa yang dimilikinya."

Hidup bukanlah sekadar berjuang untuk menghadapi badai dalam kehidupan, tetapi bagaimana kita tetap menari di tengah badai dalam kehidupan kita setiap hari.

Life is beautifull and marvelous. Take it easy. Do the best in everything.
GBU

Klik disini untuk melanjutkan »»

Thursday, March 29, 2012

Yue Yue Bocah Balita Terlindas Mobil, Orang Tak Peduli.mp4

. Thursday, March 29, 2012
0 comments

Penduduk dunia yang berjumlah 7 milliar dan terus bertambah dari tahun ke tahun menyebabkan ketidakperdulian antara satu individu dengan individu lainnya, sehingga manusia bertambah individualais. Tidak perduli dengan orang-orang di sekitar dan mengabaikan kejadian di sekitar tanpa merasa bersalah.

Begitulah yang terjadi di salah satu negara padat di dunia


Klik disini untuk melanjutkan »»

Erna Website

 

Kamus Bahasa Indonesia

Subscribe Now: iheart

I heart FeedBurner

Powered By Blogger
Erna Website is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com