Remaja Terlambat Bangun Akibat SMS

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pew Internet and American Life Project di Amerika Serikat, mengenai kebiasaan kirim mengirim pesan singkat atau SMS, mendapatkan pertumbuhan sangat dramatis sejak tahun 2008 di kalangan remaja. Membaca penelitian yang sudah dilakukan hasil yang didapatkan bukan hanya untuk negara adi kuasa tersebut, tetapi cukup untuk mewakili semua remaja di seluruh dunia, terutama di Indonesia atau khususnya remaja yang hidup di metropolitan, Jakarta.

Hasil Penelitian yang didapatkan:

1. Pesan Singkat atau SMS atau instant messenger dan jejaring sosial sebagai metode komunikasi paling digemari di kalangan remaja hingga melampaui panggilan melalui telepon.
Amanda Lenhart, dari DailyTech, 25 April 2010 mengatakan bahwa “Pengiriman SMS (texting) telah menjadi metode komunikasi utama di kehidupan remaja saat ini dan pertumbuhannya melejit dalam 18 bulan terakhir,”

2. Hampir 75 persen remaja berusia 12 sampai 17 sudah memiliki ponsel sendiri.
Bagi para remaja memiliki telepon genggan merupakan elemen yang sangat cocok untuk berkomunikasi. Mempunyai telepon genggam sangat perlu di kalangan remaja dengan maksud agar mereka bisa menjawab SMS dari teman-temannya, di manapun mereka berada, baik di dalam kelas ataupun saat bersama orang tua mereka.

3. Remaja perempuan umumnya mengirimkan 80 SMS per hari dan laki-laki sekitar 30 SMS per hari.
Amanda Lenhart “Kita sudah sampai di titik di mana remaja berharap kawannya membalas pesan teks mereka". Tidaklah heran, para pemilik profider telepon selular mulai melirik pangsa pasar terutama kaum remaja. Terjadilah persaingan kuat antara para penyedia jasa perusahaan selular mempromosikan fasilitas penggunaan pesan pendek atau SMS dengan fasilitas bonus apabila menggunakan fasilitas pesan pendek dengan kwantitas tertentu.

4. 87 persen remaja pemilik ponsel tidur dengan ponsel di sisinya.
Mengapa remaja senang tidur bersama handphonenya adalah agar mereka bisa cepat membalas SMS sepanjang malam. Tidaklah bisa disangkal pada dewasa ini anak-anak agak sukar bangun pagi dan terlambat masuk sekolah. Salah satu akibat dari para remaja menggunakan waktunya di malam hari yang seharusnya beristirahat, tetapi mereka gunakan waktu mereka untuk saling berkomunikasi lewat pesan pendek atau SMS.

Kecanggihan tehnologi yang berjalan sangat cepat, dari satu sisi sangat bagus, tetapi dari sisi lainnya dapat menghambat anak-anak untuk dapat menghargai waktu.
Karena kebanyakan anak remaja dewasa ini yang menggunakan waktu mereka secara terbuang untuk hal-hal yang kurang penting, seperti mengirim atau saling berbalas pesan pendek atau yang dikenal dengan SMS.
Sebagai orang tua, mari gunakan kesempatan untuk mendrong kaum penerus bangsa yang berada di lingkungan kita untuk dapat menggunakan waktu mereka untuk sebaik-baiknya.
Karena waktu yang sudah yang sudah kita lalui takkan pernah dapat kita putar kembali. Selagi ada kesempatan gunakan waktu untuk hal positif, daripada menggunakan waktu untuk hal-hal yang tidak penting.

Saling berkirim sms untuk menguatkan dan mendorong atau memberi dukungan syah-syah saja, tetapi bukan untuk saling berkirim pesan hal-hal yang tidak penting.
Berkirim pasan pendek atau ber-SMS, kelihatannya sangat simple, selain buang-buang waktu percuma, juga membuang-buang uang, mari waktu dan apa yang ada pada kita kita gunakan semaksimal mungkin hanya untuk kebaikan.