TERIMAKASIH SUDAH BERKUNJUNG KE BLOG SAYA

Wednesday, May 12, 2010

Berpikir Positif Tidak Bisa Didapatkan Dengan Sekejap

. Wednesday, May 12, 2010

Dapatkah berpikir positif didapatkan dengan sekejap alias seperti makanan siap saji atau fast food? Berpikir Positif Bukan seperti Makanan Fast Food!  Cara Berpikir positif tidak memfasilitasi seseorang untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Namun, manfaat dari berpikir positif secara tidak disadari memungkinkan menemukan unsur kunci vital yang hilang.

Makanan siap saji :
Adakalanya kita selalu cenderung untuk mencari jalan pintas. Kita bahkan mencari jalan pintas untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan kita. Jadi, jalan pintas menuju kesuksesan dan kebahagiaan selalu akan dikemas dan dikemas ulang, mengulang dan diulang lagi, untuk menciptakan multi-milyar dolar industri. Berpikir positif adalah salah satu yang kunci vital terbaik dalam hal menjual produk ini.

APAKAH berpikir positif memfasilitasi kesuksesan dan kebahagiaan?
Sebuah pertanyaan yang sering ditanyakan setiap kali berbicara mengenai cara berpikir positif.  Jawabannya adalah BISA!
Mengapa? 
Karena cara berpikir positip dapat menciptakan peluang atau hasil yang mungkin tidak terduga sama sekali oleh kita.

BAGAIMANA cara berpikir positif memfasilitasi kesuksesan dan kebahagiaan seseorang?
Bagaimana berpikir positif dapat memperbaiki keadaan kita?
Mengapa pikiran negatif menghasilkan hasil yang negatif pula?
Apakah kekuatan universal, energi, fisika kuantum, tuntunan kerohanian atau doa-doa yang dijawab? TIDAK! Tidak Bisa.

Pikiran dapat mempengaruhi keadaan, karena pikiran (positif atau negatif) menciptakan sebuah ide dan di bawah alam sadar sehingga akan menyimpan ide. Pikiran di bawah alam sadar kemudian akan mewujudkan pikiran sadar kita untuk pemberitahuan informasi yang berkaitan dengan gagasan.
Oleh karena itu, pikiran positif membuat kita melihat peluang untuk mengejar tujuan-tujuan kita.
Pikiran negatif menyebabkan kita melihat masalah dan segala rintangan untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan kita.

Sayangnya, banyak dari kita yang tidak bersedia untuk dimasukkan ke dalam waktu dan upaya yang diperlukan untuk memperoleh manfaat dari berpikir positif. Sebaliknya, kita mencari, dan membeli, jalan pintas. Sering kali, rasa lapar kita untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan instan begitu besar; kita selalu ingin mengkonsumsi "berpikir positif makanan cepat saji" produk, bahkan terhadap produk yang tidak berdasar atau tidak masuk akal. Yang benar-benar tahu atau benar-benar memahami hukum-hukum metafisik alam semesta, fisika kuantum atau non-makhluk jasmani? Ketika kita siap saji pemikir positif, kita tidak berhenti untuk berpikir tentang hal ini. Kita selalu tergesa-gesa; kita sedang lapar untuk bagi hasil.

Produk utama yang hilang dalam banyak hal berpikir positif “produk makanan cepat saji” adalah "usaha". Sayangnya, ketika "usaha" dimasukkan sebagai produk, kita selalu memberikan perhatian yang lebih pada produk kemasan dan tanpa kesulitan berarti, dengan demikian kita menyia-nyiakan usaha kita pada hal tersebut. Hal ini karena “produk makanan cepat saji” lebih mudah dan lebih menyenangkan, daripada produk yang benar-benar penting.

BERUSAHALAH!
USAHA, adalah keputusan mengambil tanggung jawab pribadi untuk membuat hal-hal terwujud dan mengambil peran yang aktif. Sebagai contoh, saat ini yang sedang populer adalah "hukum daya tarik menarik" kebanyakan dari kita kecenderungannya adalah kepada kualitas malas, karena itu "istilah diatas" yang paling penting adalah; yang kita harus pertanggung-jawabkan untuk mencari peluang dan kita harus mengambil tindakan.

Sebaliknya, para pendukung "hukum daya tarik-menarik" mengatakan kepada kita untuk berfokus pada keinginan, pertanyaan dan perasaan, dan bergantung pada beberapa aspek fisika kuantum untuk melakukan pekerjaan untuk kita. Sangat sedikit yang akan menyebutkan kata "kerjakan". Dengan demikian, lebih mungkin, daripada tidak, bahwa setiap orang yang telah mencapai tujuan mereka sambil menerapkan prinsip-prinsip "hukum daya tarik-menarik" telah sukses karena mereka juga telah melakukan beberapa hal yang dikatakan "kerjakan".

Visualisasikan Hal-Hal Positif
Berpikir sambil menginginkan dan memvisualisasikan hal-hal yang positif memang perlu - tetapi hal itu tidaklah cukup. Terlalu banyak orang pada zaman super canggih ini, ingin mendapatkan segala sesuatu secara instan, kemudian mereka membayangkan tanpa melakukan atau berusaha.  Ternyata  KITA harus mengambil peran aktif dengan stu kata "DO", lakukan aua KERJAKAN.
KITA harus keluar dari tempat tidur di pagi hari.
KITA harus keluar dari rumah.
KITA harus mencari peluang.
KITA harus terbuka terhadap peluang yang
KITA lihat.
KITA harus memiliki keberanian untuk bertindak.
KITA harus melakukan pekerjaan yang diperlukan.
KITA harus melakukan yang terbaik.

Dengan kata lain, jika kita benar-benar ingin memperoleh manfaat dari berpikir positif, tidak ada istilah “makanan cepat saji”, “bermimpi yang enak-enak”.

Jika  ingin menikmati makanan yang luar biasa, maka kita harus mulai berbelanja bahan-bahan yang akan dimasak dan kemudian kita harus mulai memasak masakan luar biasa.  Sehingga saat memakannya kita akan merasakan rasa yang luar biasa juga!

Berpikir positif adalah salah satu makanan yang mempromosikan kesuksesan dan kebahagiaan. Untuk sumber dari banyak orang lain, baca buku "Your Own Devices": A Life Manual. Itu bersifat komprehensif, praktis, mudah dibaca, menghibur dan menekankan hal-hal yang penting dan terbukti.

Sumber : Afc (Denise Lammi, B.M.A., C.A.)
Denise Lammi, B.M.A., C.A. adalah seorang Chartered Accountant, dosen, penulis sejumlah seminar pengembangan profesional dan co-penulis buku pengembangan pribadi "Your Own Devices": A Life Manual. Denise pengalaman dengan para pemikir logis dan penelitian "mencoba dan benar" keterampilan hidup memungkinkannya untuk menggambarkan informasi praktis yang relevan (www.yourowndevices.ca).

0 comments:

Erna Website

 

Kamus Bahasa Indonesia

Subscribe Now: iheart

I heart FeedBurner

Powered By Blogger
Erna Website is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com