Ilmu yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi. Ilmu yang mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi di saat terjadinya gempa.
Seismologi juga adalah ilmu yang mempelajari bagaimana energi goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana energi ini dapat menimbulkan kerusakan, serta proses penunjaman antar lempeng pada sesar bumi yang menyebabkan terjadinya gempa.
Titik dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan hiposenter atau . Proyeksi tegak lurus hiposenter ini ke permukaan bumi dinamakan episenter. Gelombang gempa biasanya akan merambat dari hiposenter ke patahan sesar. Bila kedalaman fokus dari permukaan adalah 0 - 70 km, itulah yang disebutkan gempa dangkal atau shallow earthquake, sedangkan bila dengan kedalaman antara 70 - 700 km, itulah yang disebut terjadilah gempa dalam atau deep earthquake.
Gempa dangkal atau shallow earthquake akan menimbulkan efek goncangan yang lebih dahsyat dibanding gempa dalam atau deep earthquake. Mengapa bisa terjadi adalah karena letaknya lebih fokus dan lebih dekat ke permukaan, dimana batu-batuan bersifat lebih keras sehingga melepaskan lebih besar regangan atau strain.
Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa lempeng tektonik bumi akan terus bergerak. Karena adanya saling mendorong, saling menjauh, atau saling menggelangsar.
Gempa vulkanik adalah gempa akibat meningkatnya aktivitas gunung berapi, yang disebabkan oleh naiknya magma dari bawah gunung tersebut ke permukaan. Cairan magma ini mendesak batuan-batuan di atasnya, sehingga menyebabkan goncangan dan apabila tekanannya cukup besar berpotensi menimbulkan letusan.
Thursday, September 3, 2009
Mengapa Gempa Terjadi?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment