Saya mendapat email dari salah satu teman saya yang menuliskannya di milis.  Setelah saya baca saya tertarik sekali, akhirnya setelah minta izin kepada pengarangnya saya paste ke blog saya.  Judulnya adalah "7 metode mempelajari alkitab"
1. Mempelajari alkitab dengan kerendahan hati
Manusia  tidak akan pernah bisa menemukan Allah dengan imajinasi atau pikiran  sendiri. Tapi Allah telah membuka diri-Nya kepada kita, dan kita  memiliki kesempatan untuk "mengenal" Dia lebih baik jika kita  mempelajari karakternya dengan sepenuh hati (Jeremia 29:13)
2. Melatih "berperkara" dengan Tuhan 
Didalam, Yesaya 1:18, Roma  14:5, Ibrani 5:14, kesalahan terbesar dalam mempelajari alkitab adalah,  tidak mau bertanya atau berpikir lebih jauh. Manusia cenderung "nrimo"  apa yang sudah dituliskan Allah di dalam alkitab tanpa mau memahami  esensi tulisan tersebut. Dengan cara mempelajari alkitab seperti itu,  kita telah menolak panggilan Allah sebagai sahabat (Yohanes 15:15). Kita  hanya akan bisa memahami firman Allah, ketika kita mau "berperkara"  dengan Allah. 
3. Membaca alkitab sebagai pernyataan karakter Allah
Ketika  kita membaca alkitab sebagai sebuah "code book" buku yang mengatur apa  yang boleh dan tidak boleh, buku yang dipakai untuk menjustifikasi  seluruh perbuatan kita, maka kita akan terjebak dalam "salvation by  works". Alkitab seharusnya dibaca sebagai sebuah novel yang menceritakan  kisah cinta Allah terhadap manusia. Setiap kali kita membaca alkitab,  pertanyaan yang muncul adalah, "Tuhan yang seperti apa yang melakukan  hal-hal yang tertulis disini?" Tuhan seperti apa yang tidak membiarkan  seekor burung pipit jatuh tanpa sepengetahuan-Nya, tapi Tuhan yang sama  memerintahkan ribuan ternak setiap tahun untuk dikorbankan? Tuhan  seperti apa yang meminta kita mengasihi musuh kita, tapi Tuhan yang sama  memerintahkan bangsa Israel melempari Akhan beserta seluruh keluarganya  dengan batu sampai mati? 
4. Membaca alkitab secara menyeluruh
Sudah menjadi  karakter khas orang Kristen membaca alkitab sepotong-sepotong. Comot ayat sana  sini lalu disusun menjadi sebuah argumentasi pribadi.
Marilah kita  membaca alkitab secara menyeluruh, lalu kita simpulkan "siapa Allah  sebenarnya" berdasarkan seluruh isi alkitab, bukan berdasarkan "book by  book" atau kutipan-kutipan saja. 
5. Biarkan Alkitab menjelaskan dirinya sendiri
Sering  kita menggunakan terminologi kamus untuk menjelaskan istilah-istilah  dalam alkitab. Metode seperti ini yang biasa dilakukan oleh manusia dan  seringkali hasil terjemahan yang seperti ini tidak sesuai dengan arti  yang dimaksud dalam konteks alkitab. Biarkanlah alkitab menjadi "it's  own interpreter".
Contoh:
    - Murka Allah: Roma 1:18-32
Karena kebebalan manusia,  Manusia atas pilihannya sendiri telah memutuskan untuk berada di luar  jangkauan kasih Allah, sehingga Allah dengan sangat terpaksa menyerahkan  manusia kepada keinginan hati mereka. 
    - Pembalasan Allah: Yes 1:24-25
Pembalasan Allah adalah  merubah musuh menjadi sahabat. Allah melakukan pembalasan terhadap dosa,  bukan terhadap orang berdosa. Pembalasan terbesar oleh Allah, adalah  ketika Dia telah menyembuhkan manusia dari penyakit dosa. 
    - Keadilan Allah: Maz 82:3, Yes 1:16-17, Yer 21:12, Yeh 45:9-10,  Yes 30:18, Zak 7:9 => Definisi alkitab mengenai keadilan Allah  adalah berbuat yang benar dalam menolong orang lain, menunjukkan belas  kasihan. Keadilan Allah menurut alkitab bukan keadilan versi pengadilan  dunia. 
6. Meminta Yesus untuk menjadi "kaca pembesar"
Biarkan Yesus yang akan menjelaskan karakter Allah yang sebenarnya, mengenai ayat-ayat yang berada di dalam alkitab
7. Menyelaraskan "science" dengan alkitab
Banyak  dari umat Kristen yang menganggap "iman" tidak memerlukan bukti.   Banyak juga pada ahli pengetahuan menganggap alkitab sebagai buku  "dongeng mistis". Tuhan adalah "the author of the bible". Tuhan yang  sama telah menggariskan hukum alam. Masalahnya, alam telah jauh  terdegradasi oleh prinsip dosa yang antagonis dan selfish sehingga  "science" tidak akan mudah lagi dipahami jika tidak dibantu oleh Firman  Allah. Jika kita bisa memahami alkitab dan "science" secara tepat, kedua  hal tersebut akan selalu berjalan selaras. 
Mudah-mudahan dengan 7  metode dalam memahami dan mempelajari alkitab, Tuhan akan selalu menuntun kita untuk menjelajahi terang baru  yang belum pernah kita alami sebelumnya. Tuhan akan menuntun saudara-saudara untuk mengarungi "boarderless  knowledge" mengenai karakter-Nya.






  


0 comments:
Post a Comment