Flu Babi atau Flu Burung?
Hati-hati dengan Gejala Flu Biasa.
Apakah Flu Babi itu? Babi dan burung serta hewan lain juga bisa menderita jenis influenza yang dapat ditularkan kepada manusia. Jenis Flu babi di Mexico yang menular adalah gabungan dari strain Flu burung, Flu Manusia dan Flu babi yang lebih berbahaya karena dapat menyebar dari manusia ke manusia.
Karena sudah menyebar dari manusia ke manusia maka oleh WHO dimasukkan dalam Pandemi fase 6.
Apakah gejala flu Babi? Influenza biasanya dimulai mendadak dan termasuk gejala-gejala berikut:
1. Demam (biasanya demam tinggi)
2. Sakit Kepala
3. Kelelahan (dapat sangat lelah)
4. Batuk
5. Sakit tenggorokan
6. Pilek atau hidung tersumbat
7. Nyeri di badan
8. Mencret dan muntah (lebih banyak pada anak-anak ketimbang dewasa)
9. Menggigil Dan dapat berakhir dengan Radang paru-paru(penyebab kematian utama pada Flu burung dan Flu Babi)
Adanya gejala ini tidak selalu berarti anda menderita flu. Berbagai penyakit, termasuk selesma memiliki gejala yang sama. Influenza diduga menyebar terutama dari orang ke-orang melalui batuk atau bersin idari orang yang terkena infeksi.
Bagaimana pencegahan: Flu Babi?
Beberapa hal untuk mencegah penyebaran influenza:
· Istirahat dirumah kalau menderita flu dan batasi kontak untuk menghindarkan penularan.
· Tutup hidung dan mulut anda dengan tisu kalau batuk dan bersin dan buang tisu ke tempat yang aman(dalam toilet, dll)
· Cuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah batuk dan bersin. Tisu basah yang mengandung alkhol juga efektif sebagai pembersih.
· Hindarkan untuk menyentuh mata, hidung atau mulut untuk menghindarkan penyebaran virus.
· Pemberian vaksinasi Flu Babi: tetapi untuk itu masih perlu menunggu sekitar 6 bulan lagi.
Apakah Flu babi dapat diobati?
Ya.
Flu babi dapat diobati dengan obat Tamiflu dan Relenza dengan dosis 2 kali sehari. Akan lebih efektif kalau diobati sebelum hari ke-3.
Sunday, December 14, 2008
Flu Babi / Swine Flu, Pencegahan dan Pengobatan
Labels: Tips Melindungi Diri Dari Virus Flu H1N1Saturday, December 13, 2008
Thursday, December 11, 2008
Life Is Meaningful
Labels: Bisnis, MotivasiJumlah manusia di dunia ini sungguh banyak. Miliaran orang menghembuskan nafasnya setiap hari. Tapi, apakah kita semua sudah menentukan apa tujuan hidup kita? Sudah kita pastikan untuk apa kita bernafas setiap hari?
Jangan-jangan kita hidup hanya untuk menghabiskan umur yang diberikan Tuhan saja. Bagaimana dengan anda? Anda sudah tentukan tujuan hidup anda? Syukurlah kalau sudah. Dan, saya berdoa semoga tujuan anda tercapai.
Kata orang tua, hidup di dunia itu cuma sebentar. Saking sebentarnya, ibarat orang mampir minum. Sayang kalau waktu yang cuma sebentar ini tak berarti. Tapi, tak semua orang bisa dengan mudah menentukan apa yang ia tuju dalam hidupnya. Kita semua mesti melalui perjalanan yang panjang.
Dan, mungkin berliku-liku. Baru kita menemukan apa sebenarnya yang kita cari dalam umur yang pendek ini. Tujuan hidup bukan ambisi, tapi lebih pada sebuah jati diri.
Ketika anda sudah menentukan apa yang anda tuju, ya itulah diri anda. Untuk hal itulah anda hidup.
Monday, December 8, 2008
12 Step Internet Recovery Program
Labels: Daily Life1. I will have a worship in the morning and read my bible and newspaper like I used to, before the Internet.
2. I will eat breakfast with a knife and fork and not with one hand
3. I will get dressed before noon
4. I will make an attempt to clean the house, wash clothes, and plan dinner before even thinking of the Internet.
5. I will sit down and write a letter to those unfortunate few friends and family that are Internet-deprived.
6. I will call someone on the phone who I cannot contact via the Internet.
7. I will read a book...if I still remember how.
8. I will listen to those around me and their needs and stop telling them to turn the TV down so I can hear the music on the Internet.
9. I will not be tempted during TV commercials to check for email.
10. I will try and get out of the house at least once a week, if it is necessary or not.
11. I will remember that my bank is not forgiving if I forget to balance my checkbook because I was too busy on the Internet.
12. Last, but not least, I will remember that I must go to bed sometime ... And the Internet will always be there Klik disini untuk melanjutkan »»
Christmas Carol Song For 2009
(Irama lagu Santa Claus is coming to town)
You'd better watch out
You'd better not cry
You'd better keep cash
I'm telling you why:
Recession is coming to town.
It's hitting you once,
It's hitting you twice
It doesn't care if you've been careful and wise
Recession is coming to town
It's worthless if you've got shares
It's worthless if you've got bonds
It's safe when you've got cash in hand
So keep cash for goodness sake, HEY
You'd better watch out
You'd better not cry
You'd better keep cash
I'm telling you why:
Recession is coming to town!
Finance products are confusing
Finance products are so vague
The banks make you bear the cost of risk
So keep out for goodness sake,OH
You'd better watch out
You'd better not cry
You'd better keep cash
I'm telling you why:
Recession is coming to town
Klik disini untuk melanjutkan »»
Nail In The Fence
There once was a little boy who had a bad temper.
His Father gave him a bag of nails and told him that every time he lost his temper,he must hammer a nail into the back of the fence.
The first day the boy had driven 37 nails into the fence. Over the next few weeks, as he learned to control his anger,the number of nails hammered daily gradually dwindled down. He discovered it was easier to hold his temper than to drive those nails into the fence.
Finally the day came when the boy didn't lose his temper at all. He told his father about it and the father suggested that the boy now pull out one nail for each day that he was able to hold his temper.
The days passed and the young boy was finally able to tell his father that all the nails were gone.
The father took his son by the hand and led him to the fence. He said, "You have done well, my son, but look at the holes in the fence. The fence will never be the same.
When you say things in anger, they leave a scar just like this one. You can put a knife in a man and draw it out.
It won't matter how many times you say I'm sorry, the wound is still there."
A verbal wound is as bad as a physical one. Friends are very rare jewels, indeed. They make you smile and encourage you to succeed. They lend an ear, they share words of praise and they always want to open their hearts to us."
Please forgive me if I have ever left a hole in your heart :)
Good Morning Motivations
Don't Hurt Anyone!
"It only takes a few seconds to hurt people you love,
and it can take a year to heal"
Live Today!
"There are two eternities that can really break you down.
Yesteday and tomorrow.
One is gone and the other doest't exist... so live today.
" Money!
"Money can buy everything but not happiness"
Trust!
"It takes years to built trust and a few seconds to destroy it."
Thursday, December 4, 2008
99.9 %
Labels: Inspiration“We all need to learn to do our best all the time and in everything we do. Sometimes we think that just doing good enough, is enough and we justify ourselves by saying,
‘So I missed a couple of problems on the test but I still got a high score.
Isn’t that good enough?’
If you could have done better, than even a 99.9 percent isn’t good enough.
In fact there are some things where anything short of 100 percent isn’t good enough. Consider the following Statistics.
Even with a reliability of 99.9 percent we would still have:
- 1 hour of unsafe drinking water every month 2,000 unsafe airline landings per day, more than one a minute.
- 16,000 lost pieces of mail by the US Postal Service every hour
- 20,000 incorrect drug prescriptions each year
- 500 incorrect surgical operations every week 50 newborn babies dropped at birth by doctors every day
- 22,000 checks deducted from the wrong bank accounts every hour
- 32,000 missed heartbeats per person per year
Would YOU be willing to risk your life and safety, or the life and safety of others just because 99.9 percent should be good enough?”
- from Scout Handbook for Leaders -
Monday, December 1, 2008
Belajar Mencintai Seseorang
Suatu malam BAPA menyapa seorang anakNya, hamba perempuanNya yang setia, "Selamat malam anakKu," hamba perempuan itu membalas salam TUHAN dengan lembut, "Selamat malam, TUHAN," "AnakKu, maukah kau belajar tentang KASIH?"
Saat itu dia dipenuhi sukacita dan menjawab, "Tentu TUHAN!"
"Baiklah," kata BAPA," Aku akan menunjukkan KASIH padamu."
Beberapa waktu berlalu, hamba perempuan itu dengan setia menantikan panggilan TUHAN kembali. Suatu hari dia menemukan janin tertanam dalam kandungannya. Dipenuhi kegembiraan, dia bersama suami dan keluarganya merayakan moment itu.
Bulan demi bulan berlalu, hamba perempuan ini kian menyayangi janin dalam kandungannya, anaknya. Akhirnya waktu bersalin pun tiba. Dipenuhi degup- degup emosi, perjuangan antara hidup dan mati, dia melahirkan anaknya, seorang anak perempuan yang mungil dan cantik seperti dirinya. Hatinya dan seluruh keluarganya dipenuhi sukacita.
Namun tidak berlangsung lama. Beberapa menit sesudahnya, dokter menyatakan bahwa bayi yang dilahirkannya tidak bisa bertahan hidup dan akhirnya meninggal dalam hitungan jam.
Di tengah rasa kecewa, BAPA datang menyapanya, "AnakKu,"
Dengan bibir bergetar, antara marah dan kecewa, dia menjawab, Kenapa TUHAN? Kenapa ini semua terjadi?"
Dengan penuh kasih, TUHAN menjawab, "AnakKu yang terkasih, bukankah kau ingin belajar KASIH? Apakah kau sudah belajar sesuatu?"Bagaimana rasanya kehilangan?"
Dengan isakan dia menjawab, "Tak terkatakan TUHAN..Sakiiiit sekali..."
Kata TUHAN, "Syukurlah kau mengerti sekarang. Kau telah kehilangan seorang anak yang kau kasihi. Dan rasanya sungguh amat sakit. Pernahkah kau bayangkan begitu amat banyak anakKu yang terhilang di dunia ini? Mengertikah kau perasaanKu sekarang?"
Hamba perempuan itu hanya bisa terdiam memikirkan pernyataan TUHAN.
Itulah KASIH.
KASIH adalah rasa sakit saat kita kehilangan sesuatu yang kita kasihi. Terlebih saat kita kehilangan KASIH itu sendiri.
Di sekeliling kita banyak sekali orang yang sangat membutuhkan
KASIH.
Dan kita bisa menemukan mereka di lingkungan terdekat kita.
Mereka adalah orang- orang yang kita kasihi dan kita tidak ingin kehilangan mereka.
Mulai sekarang berikanlah KASIH pada setiap orang yang kamu cintai setiap hari. Jangan sampai kamu menyesal saat kehilangan mereka.
Ingatlah! Orang- orang yang kelihatan tegar dari luar, yang biasanya menjadi pelindung bagi orang lain, justru merekalah yang lebih membutuhkan perlindungan. Mereka bahkan lebih rapuh dari orang- orang yang mereka lindungi. Jika kamu menemukan orang- orang seperti itu, mereka sangat membutuhkan KASIH darimu
Klik disini untuk melanjutkan »»Empati
EMPATI
by Andi F. Noya
Suatu malam, sepulang kerja, saya mampir di sebuah restoran cepat saji di kawasan Bintaro. Suasana sepi. Di luar hujan. Semua pelayan sudah berkemas. Restoran hendak tutup. Tetapi mungkin melihat wajah saya yang memelas karena lapar, salah seorang dari mereka memberi aba-aba untuk tetap melayani. Padahal, jika mau, bisa saja mereka menolak.
Sembari makan saya mulai mengamati kegiatan para pelayan restoran.
Saya membayangkan rutinitas kehidupan mereka seperti itu dari hari ke hari. Selama ini hal tersebut luput dari perhatian saya. Jujur saja, jika menemani anak-anak makan di restoran cepat saji seperti ini, saya tidak terlalu hirau akan keberadaan mereka. Seakan mereka antara ada dan tiada. Mereka ada jika saya membutuhkan bantuan dan mereka serasa tiada jika saya terlalu asyik menyantap makanan.
Namun malam itu saya bisa melihat sesuatu yang selama ini seakan tak terlihat. Saya melihat bagaimana pelayan restoran itu membersihkan sisa-sisa makanan di atas meja. Pemandangan yang sebenarnya biasa-biasa saja. Tetapi, mungkin karena malam itu mata hati saya yang melihat, pemandangan tersebut menjadi istimewa.
Melihat tumpukan sisa makan di atas salah satu meja yang sedang dibersihkan, saya bertanya-tanya dalam hati: siapa sebenarnya yang baru saja bersantap di meja itu? Kalau dilihat dari sisa-sisa makanan yang berserakan, tampaknya rombongan yang cukup besar. Tetapi yang menarik perhatian saya adalah bagaimana rombongan itu meninggalkan sampah bekas makanan.
Sungguh pemandangan yang menjijikan. Tulang-tulang ayam berserakan di atas meja. Padahal ada kotak-kotak karton yang bisa dijadikan tempat sampah. Nasi di sana-sini. Belum lagi di bawah kolong meja juga kotor oleh tumpahan remah-remah. Mungkin rombongan itu membawa anak-anak.
Meja tersebut bagaikan ladang pembantaian. Tulang belulang berserakan. Saya tidak habis pikir bagaimana mereka begitu tega meninggalkan sampah berserakan seperti itu. Tak terpikir oleh mereka betapa sisa-sisa makanan yang menjijikan itu harus dibersihkan oleh seseorang, walau dia seorang pelayan sekalipun.
Sejak malam itu saya mengambil keputusan untuk membuang sendiri sisa makanan jika bersantap di restoran semacam itu. Saya juga meminta anak-anak melakukan hal yang sama. Awalnya tidak mudah. Sebelum ini saya juga pernah melakukannya. Tetapi perbuatan saya itu justru menjadi bahan tertawaan teman-teman. Saya dibilang sok kebarat-baratan. Sok menunjukkan pernah keluar negeri. Sebab di banyak negara, terutama di Eropa dan Amerika, sudah jamak pelanggan membuang sendiri sisa makanan ke tong sampah. Pelayan terbatas karena tenaga kerja mahal.
Sebenarnya tidak terlalu sulit membersihkan sisa-sisa makanan kita. Tinggal meringkas lalu membuangnya di tempat sampah. Cuma butuh beberapa menit. Sebuah perbuatan kecil. Tetapi jika semua orang melakukannya, artinya akan besar sekali bagi para pelayan restoran.
Saya pernah membaca sebuah buku tentang perbuatan kecil yang punya arti besar. Termasuk kisah seorang bapak yang mengajak anaknya untuk membersihkan sampah di sebuah tanah kosong di kompleks rumah mereka. Karena setiap hari warga kompleks melihat sang bapak dan anaknya membersihkan sampah di situ, lama-lama mereka malu hati untuk membuang sampah disitu.
Belakangan seluruh warga bahkan tergerak untuk mengikuti jejak sang bapak
itu dan ujung-ujungnya lingkungan perumahan menjadi bersih dan sehat.
Padahal tidak ada satu kata pun dari bapak tersebut. Tidak ada slogan,
umbul-umbul, apalagi spanduk atau baliho. Dia hanya memberikan keteladanan. Keteladanan kecil yang berdampak besar.
Saya juga pernah membaca cerita tentang kekuatan senyum. Jika saja setiap orang memberi senyum kepada paling sedikit satu orang yang dijumpainya hari itu, maka dampaknya akan luar biasa. Orang yang mendapat senyum akan merasa bahagia. Dia lalu akan tersenyum pada orang lain yang dijumpainya. Begitu seterusnya, sehingga senyum tadi meluas kepada banyak orang. Padahal asal mulanya hanya dari satu orang yang tersenyum.
Terilhami oleh sebuah cerita di sebuah buku "Chiken Soup", saya kerap membayar karcis tol bagi mobil di belakang saya. Tidak perduli siapa di belakang. Sebab dari cerita di buku itu, orang di belakang saya pasti akan merasa mendapat kejutan. Kejutan yang menyenangkan. Jika hari itu dia bahagia, maka harinya yang indah akan membuat dia menyebarkan virus kebahagiaan tersebut kepada orang-orang yang dia temui hari itu. Saya berharap virus itu dapat menyebar ke banyak orang.
Bayangkan jika Anda memberi pujian yang tulus bagi minimal satu orang setiap
hari. Pujian itu akan memberi efek berantai ketika orang yang Anda puji merasa bahagia dan menularkan virus kebahagiaan tersebut kepada orang-orang di sekitarnya.
Anak saya yang di SD selalu mengingatkan jika saya lupa mengucapkan kata "terima kasih" saat petugas jalan tol memberikan karcis dan uang kembalian.
Menurut dia, kata "terima kasih" merupakan "magic words" yang akan membuat orang lain senang. Begitu juga kata "tolong" ketika kita meminta bantuan orang lain, misalnya pembantu rumah tangga kita.
Dulu saya sering marah jika ada angkutan umum, misalnya bus, mikrolet, bajaj, atau angkot seenaknya menyerobot mobil saya. Sampai suatu hari istri saya mengingatkan bahwa saya harus berempati pada mereka.
Nasihat itu diperoleh istri saya dari sebuahtulisan almarhum Romo Mangunwijaya. Sejak saat itu, jika ada kendaraan umum yang menyerobot seenak udelnya, saya segera teringat nasihat istri tersebut.
Saya membayangkan, alangkah indahnya hidup kita jika kita dapat membuat orang lain bahagia. Alangkah menyenangkannya jika kita bisa berempati pada perasaan orang lain. Betapa bahagianya jika kita menyadari dengan membuang sisa makanan kita di restoran cepat saji, kita sudah meringankan pekerjaan pelayan restoran.
Begitu juga dengan tidak membuang karcis tol begitu saja setelah membayar, kita sudah meringankan beban petugas kebersihan. Dengan tidak membuang permen karet sembarangan, kita sudah menghindari orang dari perasaan kesal
karena sepatu atau celananya lengket kena permen karet.
Kita sering mengaku bangsa yang berbudaya tinggi tetapi berapa banyak di antara kita yang ketika berada di tempat-tempat publik, ketika membuka pintu, menahannya sebentar dan menoleh kebelakang untuk berjaga-jaga apakah ada orang lain di belakang kita? Saya pribadi sering melihat orang yang membuka pintu lalu melepaskannya begitu saja tanpa perduli orang di belakangnya terbentur oleh pintu tersebut.
Jika kita mau, banyak hal kecil bisa kita lakukan. Hal yang tidak memberatkan kita tetapi besar artinya bagi orang lain. Mulailah dari hal-hal kecil-kecil. Mulailah dari diri Anda lebih dulu. Mulailah sekarang juga.